Profil Desa Gumiwang
Ketahui informasi secara rinci Desa Gumiwang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Gumiwang, Sukoharjo, Wonosobo. Jelajahi pesona desa `bercahaya` atau gumiwang, yang menjadi pusat agribisnis Salak Pondoh. Kenali potensi pertanian terpadu, semangat komunitas yang berprestasi, dan keindahan alamnya yang subur.
-
Nama Filosofis `Gumiwang`
Menyandang nama "Gumiwang" yang berarti bercahaya atau kemilau, sebuah nama yang mencerminkan citra desa yang subur, makmur, dan masyarakatnya yang bersemangat.
-
Pilar Utama Agribisnis Salak Pondoh
Merupakan salah satu pilar utama dan sentra produksi Salak Pondoh berkualitas di Kecamatan Sukoharjo, yang menjadi sumber utama kemakmuran dan "cahaya" ekonomi desa.
-
Komunitas Guyub dan Berprestasi
Memiliki tatanan sosial yang rukun (guyub) dan masyarakat yang proaktif, kerap menorehkan prestasi yang membuat nama desa semakin "berkilau" di tingkat regional.
Di rangkaian perbukitan hijau Wonosobo bagian selatan, terhampar sebuah desa dengan nama yang indah dan penuh makna: Desa Gumiwang. Dalam khazanah bahasa Jawa, gumiwang berarti bercahaya, berkilauan, atau kemilau. Nama ini bukanlah sekadar label, melainkan sebuah potret akurat dari kondisi dan spirit desa itu sendiri. Desa Gumiwang "bercahaya" melalui kesuburan tanahnya yang menghidupi, melalui kemakmuran yang terpancar dari kebun-kebun Salak Pondoh-nya dan melalui semangat warganya yang rukun dan berprestasi. Desa ini adalah permata di Kecamatan Sukoharjo, sebuah bukti bahwa kerja keras dan harmoni dapat membuat sebuah wilayah bersinar terang.
Di Balik Nama Gumiwang: Filosofi Tanah yang Bercahaya
Nama Gumiwang diyakini oleh para tetua dan masyarakat lokal tidak diberikan secara sembarangan. Ia adalah sebuah doa sekaligus deskripsi. Menurut cerita tutur yang diwariskan dan sering dikutip di website desa, nama ini lahir dari pemandangan alam desa yang memukau. Ketika fajar menyingsing, embun yang menyelimuti hamparan sawah dan perbukitan akan berkilauan laksana permata saat tersentuh sinar matahari pertama. Pemandangan yang gumiwang inilah yang menginspirasi nama desa.Secara filosofis, nama ini juga diartikan sebagai harapan agar desa ini senantiasa menjadi sumber kemakmuran yang "bercahaya" dan warganya memiliki masa depan yang "cemerlang". Filosofi ini menjadi etos kolektif, mendorong masyarakat untuk terus bekerja, berinovasi, dan menjaga kerukunan agar desa mereka benar-benar layak menyandang nama Gumiwang. Nama ini menjadi pengingat bahwa mereka adalah penjaga dari sebuah "tanah yang bercahaya".
Geografi dan Potret Kesuburan Alam
Desa Gumiwang terletak di Kecamatan Sukoharjo, sebuah wilayah di selatan Wonosobo dengan karakteristik dataran menengah yang subur. Topografinya berupa perbukitan landai yang dialiri oleh sungai-sungai kecil, menciptakan lanskap yang ideal untuk sistem pertanian terpadu. Iklimnya yang hangat sangat mendukung pertumbuhan berbagai tanaman tropis, terutama buah-buahan.Berdasarkan data administrasi pemerintah per tanggal 17 September 2025, luas wilayah Desa Gumiwang adalah 2,55 kilometer persegi (km²). Lahan di desa ini termanfaatkan secara optimal, dengan lembah-lembah menjadi area persawahan, sementara lereng-lereng bukit ditanami perkebunan salak dan tanaman kayu keras. Secara administratif, Desa Gumiwang berbatasan dengan Desa Sempol di sebelah utara, Desa Pucungwetan di sebelah timur, Desa Kalibening di sebelah selatan, serta Desa Plodongan di sebelah barat. Letaknya yang dikelilingi oleh desa-desa agraris lain menjadikannya bagian dari sebuah ekosistem ekonomi pertanian yang saling terhubung.
Demografi dan Spirit Komunitas yang Berkilau
Menurut data kependudukan terbaru dari BPS, jumlah penduduk Desa Gumiwang tercatat sebanyak 4.120 jiwa. Dengan luas wilayahnya, maka tingkat kepadatan penduduknya adalah sekitar 1.616 jiwa per km². Mayoritas penduduknya merupakan petani, khususnya petani salak, yang menjadi profesi utama dan paling membanggakan di desa ini.Spirit gumiwang juga terpancar dari karakter masyarakatnya. Mereka dikenal sebagai komunitas yang dinamis, terbuka, dan memiliki semangat kompetisi yang positif. Hal ini seringkali dibuktikan dengan berbagai prestasi yang diraih desa, baik dalam lomba desa, kompetisi olahraga, maupun program-program pembangunan lainnya di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Kehidupan sosialnya sangat rukun (guyub), di mana tradisi gotong royong dan saling membantu masih menjadi praktik sehari-hari.
Salak Pondoh: Emas Hijau dari Gumiwang
Kilau ekonomi Desa Gumiwang bersumber dari komoditas yang menjadi andalannya, yaitu Salak Pondoh. Desa ini merupakan salah satu sentra produksi salak terbesar dan berkualitas terbaik di Kecamatan Sukoharjo. Kebun-kebun salak yang terawat baik mendominasi pemandangan, menjadi "pabrik" penghasil pundi-pundi rupiah bagi hampir setiap keluarga. Salak dari Gumiwang dikenal karena kualitasnya yang premium, sehingga memiliki permintaan pasar yang stabil dan harga yang baik.Komoditas ini sering disebut sebagai "emas hijau" oleh warga. Ia tidak hanya memberikan pendapatan rutin yang menopang kebutuhan hidup, tetapi juga telah secara signifikan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. "Orang bilang desa kami Gumiwang, mungkin karena kalau musim panen salak, semua warga wajahnya bersinar cerah," canda seorang petani lokal. Dari hasil salak, banyak warga yang mampu membangun rumah yang layak, menyekolahkan anak-anak mereka hingga jenjang perguruan tinggi, dan berinvestasi di bidang lain.
Sinergi Pertanian dan Kelembagaan Desa
Keberhasilan Desa Gumiwang tidak hanya ditopang oleh potensi alam, tetapi juga oleh kekuatan kelembagaan lokalnya. Kelompok-kelompok tani (Poktan) berperan aktif dalam transfer teknologi budidaya dan menjaga kualitas produksi salak secara kolektif. Selain itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Gumiwang Bersinar" menjadi motor penggerak ekonomi desa yang lebih formal.Melalui unit-unit usahanya, BUMDes seringkali terlibat dalam tata niaga salak, penyediaan pupuk, hingga pengelolaan potensi desa lainnya. Kehadiran lembaga desa yang aktif dan dikelola secara profesional ini membantu memastikan bahwa keuntungan ekonomi dari agribisnis salak dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat luas dan sebagian dapat dialokasikan kembali untuk pembangunan desa. Sinergi antara petani, kelompok tani, dan pemerintah desa melalui BUMDes inilah yang membuat ekosistem ekonomi di Gumiwang berjalan dengan sangat baik.
Penutup: Menjaga Cahaya untuk Masa Depan
Desa Gumiwang adalah sebuah teladan inspiratif tentang bagaimana sebuah nama yang indah dapat menjadi kenyataan melalui kerja keras, kerukunan, dan pengelolaan potensi yang cerdas. "Cahaya" Gumiwang terpancar dari segala penjuru: dari hijaunya lahan, dari manisnya buah salak, dan yang terpenting, dari senyum dan semangat warganya. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga cahaya ini agar tidak meredup. Regenerasi petani, inovasi produk turunan salak, dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi agenda penting bagi desa ini. Dengan fondasi sosial dan ekonomi yang telah kokoh, Desa Gumiwang diyakini akan terus bersinar, menjadi permata kebanggaan di Wonosobo Selatan.
